Dibuat dari bahan-bahan segar dan diracik oleh tangan-tangan terampil, Pempek Palembang & Otak-Otak 161 menyajikan pempek yang renyah, kenyal, dan kaya rasa.
Hampir 40 tahun yang lalu, usaha keluarga ini mulai beroperasi sebagai pedagang keliling di Palembang sebelum akhirnya menetap di Kelapa Gading pada 1988. Di balik kesuksesannya, terdapat resep turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ko Harli kini meneruskan warisan yang dirintis oleh orang tuanya membangun fondasi kuat dalam rasa dan bisnis seraya menjaga cita rasa tetap autentik.
Saat melangkah masuk, Anda akan disambut oleh deretan kerupuk, keripik, serta aneka camilan yang tersusun rapi pendamping setia bagi pempek yang masih mengepul di dapur. Suara obrolan mengalun di udara, berpadu dengan aroma pempek yang baru digoreng. Di sudut ruangan, potret ibu Ko Harli sang peracik asli semua resep di menu terpampang dengan bangga, seolah-olah kehadirannya tetap hidup dalam setiap hidangan.
Menunya menghadirkan beragam jenis pempek, dari yang klasik seperti Kapal Selam dan Lenjer hingga varian khas daerah, seperti pempek pastel, yang berisi tumis pepaya muda dengan sentuhan manis dan lembut di setiap gigitan. Namun, yang benar-benar mencuri perhatian adalah pempek kulit dibuat dari kulit ikan untuk memperkuat cita rasa umami, menghasilkan tekstur yang lebih renyah serta rasa yang gurih dan kaya.
Dan tentu saja, cuko khasnya perpaduan sempurna antara manis, asam, dan pedas—menjadi pelengkap yang memotong rasa gurih pempek dengan keseimbangan yang pas. Setiap gigitan menghadirkan kombinasi tekstur dan sensasi pedas yang perlahan menghangatkan, membuat siapa pun sulit berhenti hanya di satu suapan.
Setelah puluhan tahun, Pempek Palembang & Otak-Otak 161 tetap menjadi tempat untuk menjaga rasa, mewariskan cerita, dan menghidupkan tradisi dalam setiap gigitan.
Celupkan ke dalam cuko, nikmati kelezatannya, dan rasakan warisan kuliner yang sesungguhnya.